Ketika kami nanti tua,
Kami berharap kamu bisa mengerti
Dan sabar pada kami berdua
Seandainya kami tak sengaja menjatuhkan piring
Atau menumpahkan sup di atas meja, karena
penglihatan kami yang memburuk
penglihatan kami yang memburuk
Kami berharap kamu tidak memaki kami
Orangtua selalu peka
Dan memiliki rasa trenyuh yang luar biasa
Ketika kamu membentak
Dan ketika pendengaran kami menurun
dan tidak bisa mendengar
apa yang kamu katakan
dan tidak bisa mendengar
apa yang kamu katakan
Jangan pernah meneriaki kami “ tuli!!!”
Kami berharap kamu mengulangi lagi apa yang
kamu katakan
kamu katakan
Atau menulisnya di atas secarik kertas
Kami minta maaf anakku, kami sudah renta
Ketika kaki kami semakin lemah, kami berharap
kamu bersabar
kamu bersabar
Dan memapahku
Seperti yang pernah kami lakukan ketika
kamu belajar berjalan
kamu belajar berjalan
Kami berharap kamu bisa sabar
Ketika kami mengomel seperti suara pita kaset yang rusak
Kami berharap kamu diam saja
Dan kami berharap kamu tidak mencibir kami atau
merasa muak
merasa muak
mendengarkan kami
Ingatkah kamu ketika masih kecil?
Dan kamu minta balon?
Kamu merengek-rengek sampai apa yang kamu minta
terpenuhi
terpenuhi
Kami sabar dengan dirimu
Kami berharap kamu bisa memaafkan karena aroma kami
yang kurang sedap
yang kurang sedap
Aroma seperti kebanyakan orang yang sudah uzur.
Aroma yang seperti bau tanah
Aroma yang seperti bau tanah
Kami berharap kamu tidak memarahi
dan memaksaku untuk mandi
dan memaksaku untuk mandi
Tubuh kami lemah
Orang lanjut usia mudah sakit,
terlebih bila kedinginan
terlebih bila kedinginan
Kami berharap hal ini tidak menjijikkan mu
Ingatkah kamu ketika masih kecil?
Kami sering mengejar mu karena kamu
tidak mau mandi
tidak mau mandi
Kami berharap kesabaranmu
Jika kami mudah tersinggung
Ini merupakan bawaan masa tua
Kamu akan tahu ketika kamu nanti sudah tua
Dan jika kalian punya waktu luang, kami berharap
bisa berbincang-bincang
bisa berbincang-bincang
Meskipun hanya beberapa saat
Kami sepanjang hari hanya berdua
Dan tidak ada orang lain untuk diajak bicara
Kami tahu bahwa kalian sibuk dengan pekerjaanmu
Tapi ketahuilah bahwa kami sangat senang
bisa bercengkerama dengan mu
bisa bercengkerama dengan mu
Meskipun terkadang kalian tidak mempedulikan
dengan apa yang kami bicarakan
dengan apa yang kami bicarakan
Ingatkah kamu sewaktu masih kecil?
Kami biasa mendengarkanmu
menceritakan bonekamu
menceritakan bonekamu
Ketika saatnya nanti kami sakit
dan hanya bisa terbaring,
dan hanya bisa terbaring,
Kami berharap kalian sabar merawat kami.
“Kami minta maaf yang setulusnya”
Ketika kami tidak sengaja mengompol, dan
mengotori ruang
mengotori ruang
Kami berharap kalian sabar merawat kami
Dalam detik-detik terakhir hidup kami
Kami tidak akan bisa lama bertahan
Ketika saatnya azal menjemput,
Kami berharap kalian merengkuh tangan kami
dan memeberikan kekuatan dalam menghadapi
sakaratul maut
dan memeberikan kekuatan dalam menghadapi
sakaratul maut
Namun jangan kawatir…
Ketika kami berada dekat dengan Tuhan, Sang Pencipta,
Kami akan membisikkan sesuatu di telinga Tuhan
untuk memberkahimu…
untuk memberkahimu…
Karena kalian menyayangi Ibu Bapakmu
Terimakasih atas kepedulian kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan klo mau berkomentar